pita deadline

pita deadline

Senin, 27 Oktober 2014

Qalbu dalam Perspektif Cardio Neuro Science : Spiritualitas berbasis Tauhid Mengaktifkan Otak Kanan (2)


(untuk baca artikel bagian awalnya, klik disini)

Adanya perubahan-perubahan personaliti dan emosi resipien jantung tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa didalam jantung tersebut pastilah ada sistim sel yang me­nyimpan memori karakter, sifat, kebiasaan, preferensi, keimanan, rasa cinta, rasa benci, emosi, dari donornya.
Al Quran mengatakan bahwa QALBu itu dapat memahami, tentu saja memahami adalah suatu ouput dari proses berfikir ana­lisa yang panjang mendalam dengan menggunakan tolok ukur tertentu, rambu rambu moral, dan keberpihakan kepada umat, keadilan, kejujuran dst (cognition, higher thinking), dari input data yang didapat melalui indera penglihatan dan pendengaran. Bagi seorang muslim tentulah tuntunan Al Quran dan Hadis, sebagaimana Allah mengingatkan bahwa: ‘’Kebenaran yang HAQ/ hakiki absolut itu hanya yang datang dari Allah saja, kenapa kamu ragu.” (Al-Baqarah (2): 147). Dia merupakan GOLD Standard, huda petunjuk (Al-Baqarah (2): 2) bagi semua aspek hidup dan kehidupan di muka bumi ini, jangan cari yang lain, sudah pasti sesatnya. Lihat saja ketika Gold standard mereka di Barat sana USA, Eropah, ketika sistim ekonomi liberal dengan sistim riba­nya dan wallstreet/bursa saham dengan  sistim judinya (untung-untungan, mengundi nasib),..lihatlah kesudahannya suatu kehancuran collaps nya ekonomi Barat saat ini, tragedy.
Marilah kita cermati karakteristik dari QALBu lebih mendalam, berikut ini. Jibril menanamkan Al-Quran kedalam qalbu (Al-Baqarah (2): 97), qalbu itu tempat ketaqwaan (Al-Hajj (22): 32), tempat keimanan (Al-Maidah (5): 52), tempat kejujuran (Ali Iman (3): 167), tempat kebaikan (Al Anfaal (8): 70), tempat ketentraman/mutmainah (Al Anfaal (8): 10, An Nahl (16): 106), rasa takut kepada Allah (Al-Anfaal (8): 2), Allah membersihkan qalbu (Ali Imran (3): 154), qalbu orang beriman dipersatukan oleh Allah (Al-Anfaal (8): 63), qalbu juga alat berfikir (Al-Hajj (22): 46), qalbu alat untuk cognition: berfikir/menganalisa/memahami (Al-Araaf (7): 179). Sebaliknya melalui bisikan Syaitan didalam shudur (rongga dada), qalbu bisa diintervensi (An-Naas (114): 4-6), qalbu bisa sesat (Ali Imran (3): 8), bisa keras seperti batu (Al-Baqarah (2): 74), ada penyakit (Al-Maidah (5): 52), qalbu kafir ditimbulkan rasa ketakutan amat sangat (Ali-Imran (3): 151), qalbu dalam keadaan lalai (Al-Anbiyya (21): 3). Pekerjaan syaitan tidak hanya sampai disitu saja, lebih jauh dia ikut berperan dalam menyembunyikan kebenaran (Ali-Imran (3): 29), menyembunyikan kebencian (Ali Imran (3): 118) yang disembunyikan di dalam rongga dada (Shudur). Tapi Allah mengetahui apa yang disembunyikan di dalam rongga dada tersebut (Ali Imran (3): 119). Tapi Allah selalu membuka pintu maafnya bagi siapa yang dikendakinya, atas rasa penyesalan (Ali Imran (3): 156), kalau tidak juga terpaksa Allah mengunci, digembok saja sekalian QALBu tersebut (Al-Baqarah (2): 7).
Jadi, dalam membangun keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, peran QALBu (JANTUNG) sangatlah sentral sekali. Dua hal yang bisa dipelajari disini, yang pertama adalah, jantung sebagai organ tubuh yang berperan dalam memompa darah   keseluruh tubuh untuk mendistribusikan oksigen dan nutrien agar semua organ    tubuh dapat melakukan fungsinya dengan baik. Bila oleh karena sesuatu penyakit jantung koroner, jantung hipertensi, jantung katup, jantung bawaan, gagal jantung tentu berakibat terganggunya seluruh sistim tubuh, mulai dari mudah capek, sesak nafas, sakit dada, jantung iramanya tidak teratur, bengkak air udema diseluruh tubuh, kurangnya aliran darah ke organ vital se­perti otak, ginjal, yang pada gilirannya memberi dampak kelainan ginjal, kelainan fungsi kognitif dari otak. Yang kedua Jantung sebagai organ yang menyimpan nilai nilai code Allah, bilamana dia sakit maka kita melihat akibatnya distorsi perilaku yang sangat dimurkai Allah, zalim, korupsi, vested, pembohong-tidak jujur, munafik, tidak adil, dst. Semakin jelaslah kini hatta ya tabayana lahum ana hul HAQ (Fushshilat (41): 53) dan hadis bila QALBu (jantung) itu baik secara organis maupun secara fungsinya maka seluruh tubuh akan baik sehat, sebaliknya bila QALBu itu tidak baik maka seluruh tubuh baik organis maupun fungsi perilakunya akan distorsi, jauh dari kebaikan.
Penelitian Armour dari Montreal Canada pada tahun 1991, sungguh mengejutkan dengan ditemukannya sel sel saraf (NEURON) didalam jantung.(7,8) Keberadaan ini juga didukung oleh peneliti dari Lithuania, Neringa Pauziene dkk tahun 2000, dengan jelas terlihat keberadaan sel-sel saraf......(BERSAMBUNG)
Manoefris Kasim

(untuk membaca artikel sambungannya, klik disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar