pita deadline

pita deadline

Selasa, 03 April 2012

Pengukuran Serial Troponin T Kardiak Menggunakan Pemeriksaan yang Sensitif pada Pasien Gagal Jantung Kronis

“Perubahan yang kecil pada kadar hs-cTnT sepanjang waktu pemeriksaan merupakan prediktor kejadian kardiovaskuler di masa datang pasien gagal jantung kronis”.

KADAR troponin T yang sangat kecil di sirkulasi dapat terdeteksi pada populasi umum dengan pemeriksaan terbaru yang sangat sensitif dan dihubungkan dengan hasil akhir kardiovaskuler (CV).
Selain infark miokard akut, peningkatan kadar troponin juga terjadi pada  beberapa keadaan penyakit kronis diantaranya, penyakit arteri koroner (CAD), DMT2, ataupun penyakit ginjal kronik.
Troponin beredar di sirkulasi dengan kadar yang sangat kecil pada gagal jantung (HF) kronis stabil dan memprediksikan hasil akhir yang tidak baik.
Mekanisme beredarnya kadar troponin yang kecil ini tidaklah diketahui secara pasti dan tidak hanya mencerminkan adanya kerusakan miosit yang masih berlangsung tetapi juga mungkin dihubungkan dengan penyebab nonkardiak  seperti penyakit paru ataupun insufisiensi ginjal kronik dimana kejadian tersebut jarang terjadi sebagai komorbid pada HF.
Pemeriksaan kadar troponin T kardiak sensitivitas tinggi (hs-cTnT) merupakan prediktor kuat terhadap hasil akhir yang buruk.
Beberapa studi memperlihatkan perubahan kadar hs-cTnT sepanjang waktu dapat memberikan informasi prognostik tambahan dibandingkan pemeriksaan tunggal.
Untuk menentukan hubungan antara perubahan sepanjang waktu hs-cTnT dan hasil akhir pada pasien HF studi Val-HeFT dan GISSI-HF dilakukanlah studi oleh Masson et al.
Studi ini menganalisis 5284 pasien HF dari 2 studi randomisasi independen Val-HeFT (n = 4053) dan GISSI-HF (n = 1231).
hs-cTnT diperiksa randomisasi dan setelah 3 bulan (GISSI-HF) atau 4 bulan follow-up (Val-HeFT).
Hubungan antara perubahan hs-cTnT sepanjang waktu dan berbagai hasil akhir dilakukan perhitungan model multivariabel.
Kedua studi memperlihatkan peningkatan kadar hs-cTnT sepanjang waktu yang dihubungkan dengan usia, DMT2, perburukan fungsi ginjal (penurunan eGFR) serta pada peningkatan kadar NT-proBNP.
Peningkatan kadar hs-cTnT dihubungkan dengan mortalitas oleh semua sebab (IR 8.19 [7.51-8.88] dan 6.79 [5.98-7.61] per 100 orang per tahun pada Val-HeFT dan GISSI-HF, dengan HR [95%CI] 1.59 [1.39-1.82] dan 1.88 [1.50-2.35]) setelah penyesuaian dengan faktor risiko konvensional dan nilai dasar hs-cTnT serta NT-proBNP.
Perubahan kadar hs-cTnT memperlihatkan perbaikan nilai prognostic terhadap nilai dasar hanya untuk hasil akhirnya saja, sehingga dapat dikatakan hal tersebut sebagai prediktor kejadian CV di masa datang pada pasien HF kronis. (Circulation 2012; 125: 280-288)
SL Purwo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar