Pembangunan fisik telah selesai, ...... namun untuk
memulai operasionalnya perlu semua komponen kardiologi mendukung, sedangkan
pada saat transisi masih ada 2 tempat di RSCM dan RS.Jantung (Cardiac Center).
Pendidikan PPDS masih terpusat di RSCM karena saat itu Prof. Asikin Hanafiah
masih mempertimbangkan kelancaran pendidikan.
Tentunya untuk berjalannya Rumah Sakit Jantung ini,
pihak Yayasan Harapan Kita (Ibu Tien Suharto) dan yang berkepentingan dalam
pembangunan Rumah Sakit Jantung menginginkan semua aktivitas kardiologi di RSCM
dipindahkan ke RSJHK sehingga untuk memulai operasionalnya berjalan lancar,
berarti memerlukan bantuan Institusional dari FKUI.
Dengan Surat Keputusan Dekan Fakuiltas Kedokteran
Universitas Indonesia nomor 2908/II.A/FK/1985 tanggal 1 Agustus 1985 resmilah
pemindahan lokasi dan kegiatan Bagian kardiologi Fakultas Kedokteran
universitas Indonesia dari Rumah Sakit Dr. Cipto mangunkusumo ke Rumah Sakit
Jantung Harapan Kita dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Untuk memulai kegiatan operasional Rumah Sakit jantung Harapan Kita memerlukan bantuan secara institusional dari FKUI khususnya dari bagian kardiologi.
- FKUI mendapat kepercayaan dan sekaligus merasa berkewajiban membantu Rumah Sakit Jantung harapan Kita agar rumah sakit tersebut dapat berfungsi dengan baik.
- Fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh RSJHK dapat dan perlu dimanfaatkan secara oprtimal untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang penyakit jantung.
- Untuk mencap[at hasilguna dan dayaguna yang setinggi-tingginya dirasakan perlu mendekatkan lokasi kegiataan Bagian Kardiologi FKUI dengan RSJHK
Menindak lanjuti SK Dekan tersebut pada taanggal 5
September 1985 diadakan rapat pihak Dekan FKUI, Direktur RSCM dan Bagian
kardiologi FKUI yang diwakili oleh dr. Loethfi Oesman dan dr.Dede Kusmana
dengan keputusan “untuk sementara pelaksanaan pemindahan masih perlu ditunda
sambil menunggu persiapan-persiapan fasilitas RSCC”. Keputusan ini diperkuat
dengan surat Dekan FKUI dan Direktur RSCM tanggal 7 September 1985.
Program Studi Ilmu penyakit jantung dan Pembuluh
darah PPDS-I FKUI, pada saat itu juga dr.Asikin Hanafiah sebagai KPS belum
memindahkan aktivitas pendidikannya.
Untuk sementara Kepala Bagian Kardiologi FKUI dr.
Sukaman mengangkat dr. Tagor G.M.Siregar sebagai pejabat Kepala SMF Kardiologi
RSCM yang ditindak lanjuti mengangkat staf sebagai berikut:
- Dokter di Poli Dewasa : dr. Edi hartanuh
- Dokter di Poli Anak : dr. Irmalita
- Dokter di Pav VB & Pav V Astra : dr.
Muhammad Yusak
- Supervisor ICCU/Emergency : dr. Muchtar Hanafy
- Dokter di ICCU : dr. Dedi Affandi WK dan dr.
Barita S
- Dokter di Emergency : dr. Aulia Sani
- Dokter di Eko. dan Stress Test : dr. Idris
idham
- Dokter diInvasif/Ket : dr. Nurharyono
- Dokter di Post Op Bedah Jantung : dr. Budhi Setianto
Diawal kegiatan tidak hanya Kardiologi dari Bagian
Kardiologi FKUI saja yang ikut ke RSJHK, tetapi Kardiolog dari Bagian I.
Penyakit Dalam-pun yang diantaranya dr. Nurhay Abdurahman ikut ke RSCC sebagai
Kepala UPF Rawat Dewasa RSCC. Namun karena alasan kegiatan pendidikan mahasiswa
terlantar, yang bersangkutan kembali ke RSCM dan diikuti dengan yang lainnya.
Setelah itu maka pada tanggal 9 Nopember 1985 Rumah
Sakit Jantung (Nasional Cardiac Center) pun diresmikan.
Sedikit demi sedikit kegiatanpun dipindah ke RSCC,
dan akhirnya pada tanggal 28 Nopember 1985 dr. Sukaman menyerahkan ruangan dan
inventaris kantor di RSCM kepada Direktur RSCM. “BEDOL DESA” pun terjadi.
Pada tanggal 3 Mei 1986, Papan Nama Bagian
Kardiologi FKUI di RSCC diresmikan oleh Dekan FKUI.
PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN
Pada saat perhatian yang terarah kepada ilmu
kardiovaskular baik di dalam maupun di luar negeri, dr. Sukaman adalah Staf
yang pertama kali mendapat pendidikan di luar negeri pada bulan September 1959
s/d Juni 1960 yaitu “Post Graduate Course Cardiology di Mass General Hospital,
Boston-Amerika dan dilanjutkan dari bulan Juni 1960 s/d Juni 1961 bidang
Pediatric Cardiology dan Surgical cardiology di Univ. Hospital of Virginia,
Charlottes Vile Va.
Pada tahun 1961-1962 dr.Asikin Hanafiah dikirim ke London untuk mengikuti “Post Graduate British Councill
Fellow in Pediatric Cardiology and Adult Cardiology”, sedangkan dr. Tagor
G.M.Siregar dan dr.Loethfi Oesman memperdalam ilmu kardiovaskularnya dikirim ke
Mc Gill University, Kanada pada tahun 1966-1967.
Pada tahun 1967 dikukuhkan sebagai Dokter Ahli
Penyakit Jantung (Kardiolog) kepada dr. ISF Ranti, dr. Sukaman, dr. Loethfi
Oesman, dr. Tagor G.M.Siregar dan dr. Asikin Hanafiah.
Pada tahun 1971 dihasilkan kardiolog-kardiolog
Angkatan Pertama yaitu dr. Lily Ismudiati Rilantono kemudian disusul dengan
angkatan dr. Sjukri Karim, dr. Bambang Madiono, dr.Maemunah Affandi, dr.
Arieska Ann Soenarta, dr. Sugandhi dan dr. Adjit Singh Gill.
Kebutuhan Kardiolog di masyarakat semakin mendesak,
maka pendidikan Ahli Penyakit Jantung dan pembuluh darah dikembangkan sebagai
spesialisasi langsung dari pendidikan dokter umum. Kurikulum Pendidikan Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dimantapkan dan diresmikan dalam Kongres Nasional
Perkumpulan Kardiologi Indonesia ke I (KOPERKI-I) di Jakarta pada tanggal 3 Agustus
1974.
Pada tahun 1974, dilantik Kardiologi baru yaitu dr.
RM Dedi Affandi Widjajakusumah dan dr. Otte Juniarto Rachman. Sedangkan pada
tahun berikutnya 1975, dilantik dr. Irawati Pulungan, dr. Dede Kusmana, dr. Har
Suharto Mangunkusumo, dr, ZD Muchtar, dr. Boerman dan dr. Hadi Purnomo.
Sampai dengan lulusan tahun 1980 Brevet dikeluarkan
oleh PERKI dan didaftarkan ke MDA-IDI. Ketua
Dewan Penilai adalah dr.Sukaman yang juga menandatangani brevet lulusan.
Dengan dikeluarkannya SK Mentri Dikbud nomor
076/U/1980 tanggal 10 Maret 1980 tentang Program Pendidikan Dokter
Spesialis, Program Studi Ilmu Penyakit Jantung adalah salah satu dari 14
program Studi yang di bina di Universitas Indonesia. Penyelenggaraan
Pendidikanpun dibawah Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia dengan dikoordinasi oleh Ketua Bidang Studi. Pada
pusat pendidikan di Bagian Kardiologi FKUI diangkat dengan SK Rektor Ketua
Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sukaman (KPS
Pertama), Ijazah lulusan dikeluarkan oleh Universitas Indonesia yang
ditandatangani oleh Dekan Fakultas Pascasarjana dan Rektor UI
Atas niat baik dari CHS, Dekan FKUI maupun KBS saat
itu dr.Surarso Hardjowasito meminta Katalog Program Studi Ilmu Penyakit
Jantung sebagai pedoman pendidikan. Akhirnya Dekan FKUI saat itu
Prof.Dr.dr.Asri Rasad, MSc memberi tugas kepada dr.ISF Ranti dari Bagian IKA,
dr. Nurhay Abdurahman dari Bagian IP.Dalam dan dr.Asikin Hanafiah dari Bagian
Kardiologi FKUI, untuk membuat Katalog. Ada dua Konsep Katalog yang diajukan ke CHS, dan Katalog
Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang diajukan dari
Bagian Kardiologi FKUI disetujui dan dicetak oleh Dikbud sebagai Katalog Nasional.
SK Rektor Mengangkat KPS (yang kedua) dr.Asikin
Hanafiah dan SPS dr.Hadi Purnomo.
Sejak tahun 1997 Program Dokter Spesialis di FKUI
yang semula dibawah Fakultas Pascasarjana UI diserahkan kepada Fakultas
Kedokteran UI dikoordinasi oleh TIMKO PPDS FKUI yang kemudian ditingkatkan
pengelolaannya dibawah Wakil Dekan V bidang pendidikan Dokter Spesialis dengan
dibantu oleh Panitia Pengembangan Dokter Spesialis. Ijazah lulusan dikeluarkan
oleh UI yang ditandatangani oleh Dekan FKUI dan Rektor UI. Sebelum diterbitkannya
ijazah tersebut dikeluarkan tanda selesai pendidikan yang ditandatangani oleh
Ketua Program Studi Ilmu Penyakikt Jantung dan Pembuluh Darah PPDS-I FKUI dan
Dekan FKUI.
SK Rektor no. tgl. Mengangkat KPS(yang ketiga)
dr.Sjukri Karim dan SPS tetap dr.Hadi Purnomo. Sedangkan SK Rektor no. tgl.
Mengangkat KPS (yang ke tiga) dr.Hadi Purnomo dan SPS dr.Sunarya Soerianata.
(Buku KOLEGIUM PERKI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar