dr. Takashi Akasaka PhD (Jepang) dan Dr. Anna UlfahRahajoe SpJP(K) (Indonesia)
bertindak sebagai moderator.
Judul diatas adalah tema dari ”The 76th Annual Scientific Meeting Japanese Circulation Society (JCS)” yang diselenggarakan 16-18 Maret 2012 lalu di Fukuoka, Jepang. Untuk negeri Sakura yang penduduknya seperempat Indonesia, ada sekitar 20.000 orang anggota JCS, terdiri dari dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dan Dokter Spesialis Bedah Jantung. Acara ilmiah ini disebut-sebut terbesar dari acara serupa yang pernah diselenggarakan.
Ada 5 agenda penting yang ditampilkan, yaitu: 1) 76thAnnual Scientific Meeting, 2) 16th Asian-Pacific Congress on Doppler and Echocardiography, 3) the International Circulation Symposium 2012 in Commemoration of the 50th Anniversary of the Hisayama Study: “Cardiovascular Epidemiology in the East and the West”, 4) the Asian Joint Case-conference, dan 5) the Memorial Lecture of Centenarian Dr. Shigeaki Hinohara berjudul “A message to my younger peers – What I have learned over a lifetime.” Yang tak kalah menarik adalah Mahimoto Memorial Lecture tahunan, kali ini disampaikan oleh dr Akira Suzuki yang pernah memperoleh Nobel Prize pada tahun 2010.
Bobot ilmiah JCS annual meeting ini memang sangat tinggi, selain banyak pembicara tenar dunia sekaliber Prof. Eugene Braunwald dan Prof. Harvey Feigenbaum, tampil juga Presiden ACC, AHA dan ESC. Tentu semua ini dapat terlaksana karena dukungan finansial yang sangat kuat. President JCS sendiri dr. Matsunori Matsuzaki, PhD terpaksa harus menyampaikan pidatonya dengan duduk di kursi roda, ia baru sembuh dari pendarahan otak akibat pecahnya aneurysma pembuluh darah otak yang hampir merenggut nyawanya.
Hampir 4.000 abstrak yang masuk, sekitar 100 diantaranya dari luar Jepang. Ini membuktikan bahwa Spesialis dalam bidang ilmu kedokteran kardiovaskular Jepang maju serempak. Berbagai penelitian dasar mewarnai khasanah sesi ilmiah, menandai keunggulan laboratorium penelitian mereka.
Untuk acara Asian Joint Case-conference, PP PERKI mengirim dr. Donni Firman, SpJP(K) yang menampilkan kasus ”Intervention in Unprotected and Calcified Left Main Disease” dan dr. Iwan Dakota, SpJP(K) tampil dengan kasus-kasus ”Thoracic Aortic Dissection Type B Treated with Separated Stent Graft System.” Keduanya tampil meyakinkan dengan kasus masing-masing yang spektakuler; dua pembicara lainnya dari Jepang. Acara dimoderatori oleh dr. Takashi Akasaka, PhD dan President Indonesian Heart Association. Total ada 10 negara Asia yang diundang tampil dalam sesi ini, masing-masing diberi waktu 1 jam dan selalu tampil dengan 2 pembicara dari Jepang, semua dibiayai oleh JCS.
Acara kelima yang sudah ditunggu-tunggu JCS sejak tiga tahun lalu dengan berharap-harap cemas, yakni kuliah dari Dr. Shigeaki Hinohara. Pada usianya yang ke 100 tahun ini, dia ternyata masih aktif menjadi staf di St. Luke’s International Hospital, Tokyo. Ia tegar dan berbicara lantang, bahkan memimpin acara “kampai - minum sake bersama” pada Faculty Dinner. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi JCS.
Semoga cerita ini memacu semangat para anggota PERKI untuk tampil dalam 77th Annual Scientific Meeting JCS 2013 di Yokohama nanti.
Ketua PP PERKI
Dr. Anna Ulfah Rahajoe, SPJP(K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar