“Many people feel that in the contemplation of nature and in communication with other living things, they become aware of some kind of force, or something, behind this apparent mask which we see in front of us, and they call it God.”
~Roman Kroitor, cinematographer~
~Roman Kroitor, cinematographer~
THE FORCE adalah suatu konsep metafisika yang memiliki daya kekuatan yang maha dahsyat yang berasal dari Tuhan dalam alam semesta fiksional di galaksi Star Wars, dengan enam episodenya.
George Lucas, adalah sineas yang menyebutkan pertama kali tentang “The Force” pada tahun 1963, itu menurut Arthur Lipset yang membuat abstraknya yang disarikan dari berbagai sumber. Sumber audio yang disiapkan oleh Lipsett salah satunya dikenal dengan sampel 21-87 adalah suatu tanya-jawab antara pionir artificial intelligence Warren S. McCulloch dan Roman Kroitor, sinematografer yang kelak mengembangkan bioskop IMAX.
Menurut argumentasi McCulloch bahwa makhluk hidup itu sesungguhnya bukanlah apa-apa kecuali hanyalah mesin dengan kompleksitas yang tinggi. Kroitor justru berpendapat sebaliknya, bahwa justru di situlah ada sesuatu yang lain. “Banyak orang merasa ketika melakukan kontemplasi dengan alam dan ketika berkomunikasi dengan makhluk hidup lainnya, mereka menjadi sadar karena adanya suatu kekuatan, atau sesuatu yang berada dibelakang topeng-topeng di depan kita tersebut, dan mereka menyebutnya sebagai Tuhan.”
Ketika ditanyakan kepada George Lucas tentang sumber asal dari istilah the Force di dalam terminologi filmnya Star Wars, memang membenarkan bahwa istilah tersebut merupakan .. sebuah gema dari frasa yang terdapat di dalam sampel audio 21-87 tersebut. Walaupun begitu, sesungguhnya ide dibelakangnya tersebut adalah universal, frasanya sama dengan yang telah digunakan secara ekstensif oleh banyak orang yang berbeda dalam 13.000 tahun yang lalu untuk mendiskripsikan kesadaran hidup, kekuatan hidup. Obi-Wan Kenobi salah satu tokoh dalam A New Hope pada Star Wars episode IV yang diperankan oleh Alec Guinnes menyatakan bahwa “The Force adalah yang memberi kekuatan pada para tokoh Jedi. Adalah suatu medan energi yang diciptakan untuk makhluk-makhluk hidup. Ia disekitar kita, dan menembus diri kita. Ialah yang
Kardiologi kuantum meminjam istilah yang sudah dikenal masyarakat melalui film-film legendaris tersebut untuk memperkenalkan Candra Jiwa Indonesia terutama bagian Tripurusa (TriAspect, TreFoil), bagian tertinggi, atau bagian terdalam dari jati dirinya seorang manusia. Suksma Kawekas (TheSource) adalah hierarkhi tertinggi, ia adalah sadar kolektif statis, asal mula dan tujuan hidupnya manusia (ego). Ialah yang menguasai alam semesta dan seisinya. Semua kekuasaan adalah kekuasaannya didelegasikan kepada utusan-Nya Yang Abadi ialah Suksma Sejati.
TheForce adalah istilah lain dari Suksma Sejati yang menjadi pemimpin, penuntun dan gurunya manusia. Semua kekuasaan ialah kekuasaannya Suksma Kawekas berada di tangan TheForce, dan semua umat manusia berada di dalam kekuasaannya. Ia adalah Sadar Kolektif Dinamis di dalam diri manusia itu sendiri, ialah yang menghidupi Roh Sucinya manusia (TheSelf). Roh Suci inilah sebagai jati dirinya manusia, ia menjadi bagian dalam dari Hati Nurani-nya manusia. Roh Suci inilah sebagai Ego-nya manusia yang imateri.
Dalam perjalanan sang waktu, Aku (Ego) yang materi yang berada di dalam mental (jiwa)-nya manusia akan menjalankan evolusi sepanjang perjalanan hidupnya. Modalnya adalah menyerahkan kedaulatannya kepada Tripurusa, untuk ini diperlukan upaya introversi: sadar, percaya, taat dalam arti seluas-luasnya. Tentu saja hanya sampai pada TheGate (Rahsa Jati) karena ia masih bersifat materi, eksistensinya diganti Oleh Roh Suci, Egonya yang imateri.
Manusia tidak mungkin memiliki Trisila sebagai “kunci dalam” secara sempurna sekiranya dalam penampilannya di dalam masyarakat tidak manjalankan hidupnya dengan Pancasila: sabar, rila, narima, jujur, budi luhur, diyakini sebagai “kunci luar” kehidupan. Dengan menguasai ilmu dan menjalankan Hastasila (hasta= delapan) tersebut bila diizinkan Suksma Sejati-nya, terbuka kesempatan untuk mendapatkan intuisi (ilham) yaitu suatu pencerahan, suatu kejaiban yang dapat mengubah peradaban diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Akhir dari perjalanan evolusi Egonya manusia adalah peristiwa Pamudaran dan Panunggal yang sesungguhnya adalah satu peristiwa yang sama. Pudarnya “bungkus” Roh Suci yaitu jiwanya manusia, dan ditariknya Sinar Roh Suci kembali ke Suksma Sejati. Dalam jiwa manusia sudah tidak ada polaritas lagi, sudah tidak ada gerakan dan tidak eksis lagi. Tugasnya sebagai manusia telah selesai, ia masih bisa melakukan kegiatan rutin, hanya saja semua dalam eksistensi Suksma Sejati. Manusia telah melaksanakan tugas evolusi jiwanya dengan sempurna.
George Lucas, adalah sineas yang menyebutkan pertama kali tentang “The Force” pada tahun 1963, itu menurut Arthur Lipset yang membuat abstraknya yang disarikan dari berbagai sumber. Sumber audio yang disiapkan oleh Lipsett salah satunya dikenal dengan sampel 21-87 adalah suatu tanya-jawab antara pionir artificial intelligence Warren S. McCulloch dan Roman Kroitor, sinematografer yang kelak mengembangkan bioskop IMAX.
Menurut argumentasi McCulloch bahwa makhluk hidup itu sesungguhnya bukanlah apa-apa kecuali hanyalah mesin dengan kompleksitas yang tinggi. Kroitor justru berpendapat sebaliknya, bahwa justru di situlah ada sesuatu yang lain. “Banyak orang merasa ketika melakukan kontemplasi dengan alam dan ketika berkomunikasi dengan makhluk hidup lainnya, mereka menjadi sadar karena adanya suatu kekuatan, atau sesuatu yang berada dibelakang topeng-topeng di depan kita tersebut, dan mereka menyebutnya sebagai Tuhan.”
Ketika ditanyakan kepada George Lucas tentang sumber asal dari istilah the Force di dalam terminologi filmnya Star Wars, memang membenarkan bahwa istilah tersebut merupakan .. sebuah gema dari frasa yang terdapat di dalam sampel audio 21-87 tersebut. Walaupun begitu, sesungguhnya ide dibelakangnya tersebut adalah universal, frasanya sama dengan yang telah digunakan secara ekstensif oleh banyak orang yang berbeda dalam 13.000 tahun yang lalu untuk mendiskripsikan kesadaran hidup, kekuatan hidup. Obi-Wan Kenobi salah satu tokoh dalam A New Hope pada Star Wars episode IV yang diperankan oleh Alec Guinnes menyatakan bahwa “The Force adalah yang memberi kekuatan pada para tokoh Jedi. Adalah suatu medan energi yang diciptakan untuk makhluk-makhluk hidup. Ia disekitar kita, dan menembus diri kita. Ialah yang
Kardiologi kuantum meminjam istilah yang sudah dikenal masyarakat melalui film-film legendaris tersebut untuk memperkenalkan Candra Jiwa Indonesia terutama bagian Tripurusa (TriAspect, TreFoil), bagian tertinggi, atau bagian terdalam dari jati dirinya seorang manusia. Suksma Kawekas (TheSource) adalah hierarkhi tertinggi, ia adalah sadar kolektif statis, asal mula dan tujuan hidupnya manusia (ego). Ialah yang menguasai alam semesta dan seisinya. Semua kekuasaan adalah kekuasaannya didelegasikan kepada utusan-Nya Yang Abadi ialah Suksma Sejati.
TheForce adalah istilah lain dari Suksma Sejati yang menjadi pemimpin, penuntun dan gurunya manusia. Semua kekuasaan ialah kekuasaannya Suksma Kawekas berada di tangan TheForce, dan semua umat manusia berada di dalam kekuasaannya. Ia adalah Sadar Kolektif Dinamis di dalam diri manusia itu sendiri, ialah yang menghidupi Roh Sucinya manusia (TheSelf). Roh Suci inilah sebagai jati dirinya manusia, ia menjadi bagian dalam dari Hati Nurani-nya manusia. Roh Suci inilah sebagai Ego-nya manusia yang imateri.
Dalam perjalanan sang waktu, Aku (Ego) yang materi yang berada di dalam mental (jiwa)-nya manusia akan menjalankan evolusi sepanjang perjalanan hidupnya. Modalnya adalah menyerahkan kedaulatannya kepada Tripurusa, untuk ini diperlukan upaya introversi: sadar, percaya, taat dalam arti seluas-luasnya. Tentu saja hanya sampai pada TheGate (Rahsa Jati) karena ia masih bersifat materi, eksistensinya diganti Oleh Roh Suci, Egonya yang imateri.
Manusia tidak mungkin memiliki Trisila sebagai “kunci dalam” secara sempurna sekiranya dalam penampilannya di dalam masyarakat tidak manjalankan hidupnya dengan Pancasila: sabar, rila, narima, jujur, budi luhur, diyakini sebagai “kunci luar” kehidupan. Dengan menguasai ilmu dan menjalankan Hastasila (hasta= delapan) tersebut bila diizinkan Suksma Sejati-nya, terbuka kesempatan untuk mendapatkan intuisi (ilham) yaitu suatu pencerahan, suatu kejaiban yang dapat mengubah peradaban diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2), 2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri, spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos. Suksma Kawekas= kehidupan yang tertinggi; kawekas= yang tertinggi; TheSource. Suksma Sejati= kehidupan sebenarnya; suksma= kehidupan; TheForce. Roh Suci= roh suci; roh= awah, roh; sutji= suci, bersih; TheSelf. Tripurusa= tiga kesatuan, tiga aspek; TriAspect, Tre/TriFoil.
Akhir dari perjalanan evolusi Egonya manusia adalah peristiwa Pamudaran dan Panunggal yang sesungguhnya adalah satu peristiwa yang sama. Pudarnya “bungkus” Roh Suci yaitu jiwanya manusia, dan ditariknya Sinar Roh Suci kembali ke Suksma Sejati. Dalam jiwa manusia sudah tidak ada polaritas lagi, sudah tidak ada gerakan dan tidak eksis lagi. Tugasnya sebagai manusia telah selesai, ia masih bisa melakukan kegiatan rutin, hanya saja semua dalam eksistensi Suksma Sejati. Manusia telah melaksanakan tugas evolusi jiwanya dengan sempurna.
Budhi S. Purwowiyoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar