Penelitian stem cell atau sel punca, untuk terapi penyakit jantung selama ini masih kontroversial, namun dalam AHA scientific session tahun 2011 ini ada sebuah studi kecil tentang sel punca yang mendapat tempat untuk mempresentasikan hasil awalnya. Sebuah studi kecil fase 1 memberikan alasan untuk optimis dalam terapi kardiomiopati iskemik dengan autologous cardiac stem cells (CSCs). Infus intrakoroner sel punca memperbaiki fungsi ventrikel kiri dan mengurangi luas infark pada pasien dengan gagal jantung pasca infark miokard. Sel punca jantung diisolasi dan diperbanyak dari 1 gram jaringan otot yang diambil dari pasien saat operasi jantung dan diinfuskan rata-rata 113 hari pasca operasi. “Infus satu juta CSCs tidak berhubungan dengan efek samping hingga satu tahun dan menghasilkan perbaikan fungsi ventrikel kiri yang bermakna empat bulan pasca infus dan bahkan perbaikan yang lebih nyata satu tahun pasca infus dan dihubungkan dengan kenaikan kapasitas fungsional, perbaikan kualitas hidup dan penurunan luas infark,” demikian penyataan Dr Robert Bolli (University of Louisville, Kentucky) bersama koleganya.
Dipublikasikan tanggal 14 November 2011 di Lancet dan dipresentasikan di American Heart Association (AHA) 2011 Scientific Sessions, studi yang dikenal sebagai Stem Cells in Patients with Ischemic Cardiomyopathy (SCIPIO), diikuti oleh 16 pasien pasca infark dengan disfungsi ventrikel kiri (Left Ventricular Ejection Fraction [LVEF] < 40%). Dari 14 pasien yang dianalisis, LVEF meningkat dari 30,3% sebelum infus intrakoroner sel punca jantung, menjadi 38,5% empat bulan pasca infus (p=0,001), dengan peningkatan yang lebih nyata setelah satu tahun. Dalam tujuh pasien kontrol, tidak ada perubahan LVEF. Luas infark yang dievaluasi dengan MRI kardiak pada tujuh pasien menunjukkan pengurangan 24% pada empat bulan dan 30% pada satu tahun (p=0,04).
“Sel punca jantung cukup menarik untuk aplikasi kardiovaskular karena dalam keadaan normal dapat ditemukan pada jantung orang dewasa dan dapat diisolasi dan diperbanyak bahkan dari biopsi endomiokard.” Tulis Bolli dan koleganya. “Sel-sel tersebut diduga mengisi kembali pool miosit dan sel vaskular jantung yang mati selama masa kehidupan suatu organisme.”
Keberhasilan penggunaan sel punca jantung dengan infus intrakoroner dari autologous CSCs yang diambil dari miokard pasien saat operasi jantung ini tidak diikuti hasil positif dari penelitian dengan menggunakan sel punca autologous bone-marrow mononuclear cells yang diambil dari sumsum tulang, sebab hasilnya kurang memuaskan. Walaupun publikasi ini merupakan hasil awal (initial results), namun studi ini dapat dijadikan dasar untuk melanjutkan ke studi lebih lanjut dengan metode yang sama, yaitu studi fase 2 dengan jumlah sampel yang lebih besar.
(Sony HW, disarikan dari theheart.org http://bit.ly/sIpENC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar