Webinar perdana PERKI diikuti ratusan peserta dari seluruh Nusantara. Selanjutnya PERKI akan terus menggelar webinar lainnya.
Nara sumber saat berdiskusi dengan Prof Djanggan Sargowo, peserta webinar dari Universitas Brawijaya Malang di layar monitor.
ADA peristiwa istimewa di ruang meeting Gedung Heart House, Jakarta pada Sabtu, tanggal 9 Desember 2017. Untuk pertama kalinya, tepat pukul 09.00 PERKI Pusat menyelenggarakan webinar alias seminar secara online melalui jaringan internet (boardcast).
Dalam webinar perdana PERKI ini, tampil tiga pembicara, yakni Dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), yang membawakan makalah berjudul Role on Novel Vasodilating Beta Blocker in the Management of Hypertension, Dr RWM Kaligis, SpJP(K), yang berbicara tentang Oral Thrombolytic, a Challenging Opportunity dan terakhir DR Dr Ismoyo Sunu, SpJP(K), dengan makalahnya Sharing Experience of Lumbrokinase.
Menurut panitia webinar, peserta webinar yang menyimak ceramah ilmiah para pembicara mencapai 150 orang yang tersebar di berbagai daerah. “Memang masih kurang dari target panitia yang diharapkan mencapai 200 peserta. Tapi sambutan yang datang dari Malang, Manado, Semarang, Surabaya, Kendari, Bandung dan yang lainnya cukup baik dan cukup berhasil, mengingat ini adalah kegiatan yang pertama kali diadakan di sini,” tutur Rina Dwiningsih dari pihak sekretariat yang ikut memotori acara ini seusai acara berlangsung.
Para peserta kali ini memang khusus diadakan untuk para SpJP sesuai dengan tema yang diadakan. Namun tidak menutup kemungkinan juga ditujukan kepada kalangan atau peserta lain, disesuaikan dengan tema yang akan diusung.
“Kedepannya akan diadakan webinar-webinar lainnya agar penyebaran ilmu kardiovaskuler tidak hanya berkembang di ibukota saja, bahkan bisa menjangkau ke seluruh pelosok Indonesia”, kata Rina berharap.
Acara Webinar ini terselenggara berkat kerjasama antara PP PERKI dengan Dexa Medica.
Tim teknis Webinar PERKI Pusat, Nisrina Ulfah, mengaku dalam pelaksanaan webinar, masih terjadi kekurangan di sana sini, seperti munculnya suara-suara dengung yang mengganggu saat seminar. “Namun untuk kedepannya hal-hal semacam itu akan menjadi pelajaran agar tidak ada lagi,” kata Nisrina.
“Teknisnya harus diperbaiki, dan edukasi ke peserta harus lebih digencarkan lagi agar peserta lebih mahir untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam aplikasinya demi kelancaran acara, terutama saat sesi seminarnya,” katanya lebih lanjut.
Nisrina mengungkapkan, agar webinar berjalan lancar dan nyaman, para peserta sebaiknya menon-aktifkan fitur audio (mute) masing-masing saat proses webinar. “Dalam aplikasi WebEx Meeting yang digunakan, sebaiknya audionya dimatikan agar suara-suara peserta dan suara yang timbul dari alam sekitar tidak terdengar oleh anggota lain,” katanya. Fitur audio tersebut, dapat dihidupkan kembali saat mereka akan berkomunikasi atau bertanya dalam webinar.
Agar sejawat dapat bergabung dalam acara webinar, ada persiapan khusus yang harus dilakukan. Pertama, download aplikasi WebEx Meetings dari Cisco (https://www.webex.com/) ke dalam laptop atau smartphone masing-masing. Kemudian Klik Join, masukkan meeting number dan meeting password yang sudah dikantongi dari panitia.
Kedua, untuk peserta kelas/berkelompok, maka perlu disediakan kamera, proyektor dan layar besar tentunya, agar peserta bisa berinteraksi bersama-sama lewat layar. Ketiga, yang terpenting harus ada internet dengan jaringan sinyal yang stabil dan bagus, sehingga gambar dan jalannya webinar lancar. Terakhir, bisa juga sediakan kopi, teh dan snack, agar webinar berjalan lebih nyaman.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar