Ratusan dokter mengikuti pertemuan InaACC. Para peserta dapat pulang membawa keterampilan dan buku guideline baru.
ADA hal yang istimewa dalam pertemuan Indonesian Intensive and Acute Cardiovascular Care (InaACC) ke-3. Tema yang diusung kali ini bertajuk “Comprehensive Management of Acute and Critical Cardiac Care”. Sesuai dengan tema manajemen komprehensif tersebut, dalam acara InaACC kali ini telah diluncurkan tiga buku guideline PERKI sekaligus, yakni “Guideline PERKI STEMI 2018”, “Guideline PERKI NSTEMI 2018” dan “Guideline PERKI Acute Heart Failure 2018”.
Pertemuan ilmiah yang diselenggarakan Pokja Intensif dan Kegawatan Kardiovaskular Indonesia Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) itu berlangsung di Sheraton Grand Gandaria City Hotel, Jakarta, pada 25-27 Januari 2018.
Ketua panitia InaACC ke-3, Dr Dafsah A. Juzar, SpJP(K) mengungkapkan bahwa simposium kali ini diselenggarakan adalah untuk membahas kemajuan tatalaksana terkini, jantung akut, intensif dan kegawatan kardiovaskular. Dafsah berharap, “Para peserta dapat menerima dan membawa pulang ilmu ini sehingga dapat diterapkan pada fasilitasnya masing-masing dan memberikan outcome yang lebih baik pada pasien-pasiennya”.
Ketua Perki, Dr Ismoyo Sunu, dalam acara itu mengatakan, “Pertemuan ilmiah ini menjadi sarana untuk menyegarkan kembali kompetensi para spesialis jantung serta mampu meningkatkan pengetahuan ketrampilan kardiovaskuler emergensi bagi para dokter umum.”
InaACC kali ini dihadiri setidaknya 619 peserta, yang terdiri dari dokter umum (50%), spesialis (40%) spesialis dan perawat (10%). Dari hasil angket yang dibagikan kepada peserta, 80% peserta menilai bahwa materi sudah sesuai dengan yang diharapkan dan jalan acara tepat sesuai jadwal. “Ada juga masukan dari peserta, 41% peserta mendaulat Dr. Isman Firdaus sebagai pembicara favorit,” tutur Dafsah.
Di penghujung acara Symposium INAACC ke-3, panitia mengumumkan para pemenang abstrak yang dikirim para peserta. Dari 59 abstrak yang masuk, tim juri yang dipimpin Dr. Bambang Widyantoro, SpJP(K), menentukan para juara yang dibagi dalam 2 kategori.
Kategori Case Report:
1. Dr Sigit Pratama Lustisia Nasrudin dari RS Muwardi, Solo
2. Dr Dzikrulhaq Karimullah dari Universitas Brawijaya, RSU Dr Saiful Anwar, Malang
3. Dr Mohammad Yofansyah Putra dari RS M. Yunus, Bengkulu
Kategori Original Research Paper:
1. Dr Limenaharok Adrian dari Universitas Brawijaya, RSU Dr Saiful Anwar
2. Dr Dena Karina Firmansyah dari Universitas Indonesia
3. Dr Stefani Salim dari Universitas Indonesia, RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.*
Pemenang Case Report dan Original Research didampingi DR. Dr. Ismoyo Sunu dan Prof. Dr. Idris Idham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar