CLOPIDOGREL tidak menjadikan efektif secara biologis dan klinis sampai beberapa jam pemberiannya. Walaupun dosis loading clopidogrel dibutuhkan pada pasien yang akan dilakukan intervensi koroner perkutan (PCI), tidaklah jelas apakah pengobatan awal dengan clopidogrel efisien ketika diberikan pada pasien ACS NSTEMI belumlah jelas.
Pengobatan awal dapat menunda prosedur bedah pintas koroner atau peningkatan yang tidak diinginkan dari risiko perdarahan pada pasien yang tidak perlu PCI. Dua studi randomisasi, satu studi melibatkan pasien dengan ACS NSTEMI dan studi lainnya dengan PCI elektif, kedua memperlihatkan pengobatan awal dengan clopidogrel dapat menurunkan tingkat kejadian iskemik namun dengan kekurangan meningkatkan rsiko perdarahan mayor.
Panduan klinis terbaru dari Perkumpulan Kardiologi Eropa dan Asosiasi Jantung Amerika memberikan kelas satu rekomendasi untuk pengobatan awal pasien NSTEMI yang akan dilakukan prosedur invasif. Beberapa studi observasional terbaru dan meta analisis mempertanyakan keuntungan pengobatan awal yang rutin menggunakan clopidogrel pasien ACS NSTEMI.
Prasugrel dan ticagrelor mempunyai efek yang lebih poten dan onset cepat dibandingkan clopidogrel. Obat tersebut menunjukkan lebih efektif dibandingkan clopidogrel pada pasien sindroma koroner akut tetapi dihubungkan dengan peningkatan komplikasi perdarahan. Pengobatan awal diberikan sebelum kateterisasi pada salah satu studi, dimana studi lainnya diberikan antagonis reseptor P2Y12 setelah tindakan angiografi koroner dan telah memenuhi indikasi PCI.
Dilakukanlah studi oleh Montalescot et al. untuk membandingkan efek pemberian prasugrel saat PCI atau sebagai pengobatan awal pada saat diagnosis NSTEMI (studi ACCOAST). Menggunakan 4033 pasien NSTEMI dan yang dengan tingkat troponin positif dilakukan angiografi koroner terjadwal dalam 2 - 48 jam setelah dilakukan randomisasi.
Pasien secara random diberikan prasugrel (30 mg sebagai dosis loading) sebelum dilakukan angiografi (kelompok pengobatan awal) atau diberikan placebo (kelompok kontrol). Ketika PCI merupakan indikasi, penambahan prasugrel 30 mg diberikan pada kelompok pengobatan awal pada saat dilakukannya PCI dan prasugrel 60 mg diberikan pada kelompok kontrol.
Tingkat kefektifan dari hasil akhir primer yang berupa kematian oleh sebab kardiak, infark miokard, stroke, revaskularisasi segera atau pemberian terapi emergensi dengan inhibitor GPIIb/IIIa selama tujuh hari tidak berbeda bermakna diantara kedua kelompok (HR pengobatan awal 1.02; 95% CI 0.84-1.25; p = 0.81).
Tingkat keamanan hasil akhir episode perdarahan mayor berdasarkan TIMI atau yang dihubungkan maupun tidak dengan CABG selama 7 hari terdapat peningkatan pada kelompok pengobatan awal (HR 1.9; 95% CI 1.19 – 3.02; p = 0.006). Pengobatan awal tidak mengurangi tingkat hasil akhir primer diantara pasien yang menjalani PCI (69% pasien) tetapi mengalami penigkatan dari tingkat perdarahan mayor TIMI selama 7 hari.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan pasien dengan ACS NSTEMI yang akan dilakukan PCI terencana, pengobatan awal dengan prasugrel tidak mengurangi tingkat kejadian iskemik mayor selama 30 hari tetapi meningkatkan komplikasi perdarahan mayor. (NEJM 2013. DOI:10.1096/NEJMMoa1308075)
Pengobatan awal dapat menunda prosedur bedah pintas koroner atau peningkatan yang tidak diinginkan dari risiko perdarahan pada pasien yang tidak perlu PCI. Dua studi randomisasi, satu studi melibatkan pasien dengan ACS NSTEMI dan studi lainnya dengan PCI elektif, kedua memperlihatkan pengobatan awal dengan clopidogrel dapat menurunkan tingkat kejadian iskemik namun dengan kekurangan meningkatkan rsiko perdarahan mayor.
Panduan klinis terbaru dari Perkumpulan Kardiologi Eropa dan Asosiasi Jantung Amerika memberikan kelas satu rekomendasi untuk pengobatan awal pasien NSTEMI yang akan dilakukan prosedur invasif. Beberapa studi observasional terbaru dan meta analisis mempertanyakan keuntungan pengobatan awal yang rutin menggunakan clopidogrel pasien ACS NSTEMI.
Prasugrel dan ticagrelor mempunyai efek yang lebih poten dan onset cepat dibandingkan clopidogrel. Obat tersebut menunjukkan lebih efektif dibandingkan clopidogrel pada pasien sindroma koroner akut tetapi dihubungkan dengan peningkatan komplikasi perdarahan. Pengobatan awal diberikan sebelum kateterisasi pada salah satu studi, dimana studi lainnya diberikan antagonis reseptor P2Y12 setelah tindakan angiografi koroner dan telah memenuhi indikasi PCI.
Dilakukanlah studi oleh Montalescot et al. untuk membandingkan efek pemberian prasugrel saat PCI atau sebagai pengobatan awal pada saat diagnosis NSTEMI (studi ACCOAST). Menggunakan 4033 pasien NSTEMI dan yang dengan tingkat troponin positif dilakukan angiografi koroner terjadwal dalam 2 - 48 jam setelah dilakukan randomisasi.
Pasien secara random diberikan prasugrel (30 mg sebagai dosis loading) sebelum dilakukan angiografi (kelompok pengobatan awal) atau diberikan placebo (kelompok kontrol). Ketika PCI merupakan indikasi, penambahan prasugrel 30 mg diberikan pada kelompok pengobatan awal pada saat dilakukannya PCI dan prasugrel 60 mg diberikan pada kelompok kontrol.
Tingkat kefektifan dari hasil akhir primer yang berupa kematian oleh sebab kardiak, infark miokard, stroke, revaskularisasi segera atau pemberian terapi emergensi dengan inhibitor GPIIb/IIIa selama tujuh hari tidak berbeda bermakna diantara kedua kelompok (HR pengobatan awal 1.02; 95% CI 0.84-1.25; p = 0.81).
Tingkat keamanan hasil akhir episode perdarahan mayor berdasarkan TIMI atau yang dihubungkan maupun tidak dengan CABG selama 7 hari terdapat peningkatan pada kelompok pengobatan awal (HR 1.9; 95% CI 1.19 – 3.02; p = 0.006). Pengobatan awal tidak mengurangi tingkat hasil akhir primer diantara pasien yang menjalani PCI (69% pasien) tetapi mengalami penigkatan dari tingkat perdarahan mayor TIMI selama 7 hari.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan pasien dengan ACS NSTEMI yang akan dilakukan PCI terencana, pengobatan awal dengan prasugrel tidak mengurangi tingkat kejadian iskemik mayor selama 30 hari tetapi meningkatkan komplikasi perdarahan mayor. (NEJM 2013. DOI:10.1096/NEJMMoa1308075)
SL Purwo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar