(Laporan Khusus The 2ndJakarta Cardiovascular Summit 2013)
Sebagian Panitia dan para Instruktur The 2ndJakarta Cardiovascular Summit 2013.
ATAS kerja keras panitia The 2nd Jakarta Cardiovascular Summit (JCS) 2013 yang dikomandoi oleh dr. Frits RW Suling SpJP beserta jajaran pengurus PERKI Jaya, event ini bisa terselenggara dengan sukses dan lancar. Secara resmi JCS dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Dinkes Provinsi DKI Jakarta, mendapat sambutan antusias dari peserta yang sejak awal sudah standby menanti opening ceremony sambil menyimak plenary session.
Tercatat setidaknya 750 peserta hadir dari berbagai wilayah seluruh Indonesia. Untuk event sekelas ini, dianggap prestasi gemilang, mengingat event kedua Perki Jaya ini berlangsung bersamaan dengan berbagai event ilmiah lainnya. Jadi bisa dikatakan sebagai langkah kedua yang gemilang.
Tak henti belajar
Sebagaimana disampaikan oleh Dr. dr. Indriwanto SpJP, Ketua Perki Jaya, dalam sambutan pembukaan, bahwa salah satu kewajiban dokter terhadap diri sendiri ialah senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Panggilan etik ini senantiasa diupayakan terus-menerus karena seperti kata Mahatma Gandhi belajar itu tak mengenal batas waktu. “Hiduplah seolah-olah Anda akan mati besok, belajarlah seolah-olah Anda akan hidup selamanya”.
Tahun ini JCS menyelenggarakan 4 workshops, bertambah dua topik dibandingkan tahun lalu, yakni Acute Heart Failure, Acute Coronary Syndrome, Arrhythmias, dan Anticoagulant. Selain simposia menggelar juga pameran buku, pameran farmasi dan alat kesehatan. Informasi terkini tentang obat dan alat penunjang medik mutakhir dapat diperoleh langsung dari partisipan dalam expo tersebut. Bahkan order pembelian disertai diskon jumbo sangat sayang untuk tidak 'dimampiri' sambil belanja.
Bahkan Perki Jaya dalam rangkaian JCS ini, Minggu malam, 26 Mei 2013, menyelenggarakan Pembinaan Etika untuk menyegarkan anggota akan pentingnya relationship dan integrity dalam menjalankan profesi sebagai dokter jantung. Perki Jaya menghadirkan narasumber Prof. dr. Asikin Hanafiah, SpJP dan Prof. Dr. dr. Herkutanto, SpF, SH.
Kardiologis muda
Tema JCS 2013 ialah “Cardiovascular Emergency: From Learning to Adapting”. Tema ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan penanganan yang bermutu terhadap tingginya kejadian acute cardiovascular event, baik pada dewasa maupun anak. Karena itu selain menyajikan empat simposium bernuansa sindroma koroner akut pada dewasa, juga menyajikan Emergency in Congenital Heart Disease Symposium dan Valvular Emergencies Symposium yang lebih sering terjadi pada usia anak-anak. Simultan dengan simposium ilmiah ini, juga disajikan ilmiah populer bagi masyarakat umum dalam bentuk Seminar Awam dengan judul Menghindari Serangan Jantung.
Mencermati seluruh rangkaian simposium yang berlangsung dua hari itu, ada yang tetap istimewa. Bahwa sebagian besar pembicara didominasi oleh kardiologis muda anggota Perki Jaya. Mereka disandingkan dengan para senior yang memandu sebagai moderator. Perpaduan senior-yunior ini tak semata mengisyaratkan harmoni, lebih dari itu menyiratkan kesuksesan regenerasi di tubuh PERKI, khususnya PERKI Jaya.
Model pengembangan jantung-sehat
Menariknya lagi, JCS 2013 menampilkan plenary session yang di-arrange sedemikian rupa menjadi suatu sarana komunikasi Perki Jaya dalam merespons salah satu tugas dan fungsi organisasi meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular, khususnya dalam wilayah DKI Jakarta.
Sejalan dengan rangkaian kegiatan ilmiah yang lebih bernuansa kuratif, melalui presentasi dari Wakil Ketua Perki Jaya, dr. Dolly RD Kaunang SpJP, SpKP, Perki Jaya menggulirkan sebuah gagasan yang bernuansa preventif-promotif, yakni sebuah Model Pengembangan Jantung-Sehat DKI Jakarta, yang akan disampaikan kepada semua pemangku kepentingan khususnya Gubernur DKI Jakarta.
Lebih jauh dr. Dolly memaparkan tujuan dan strategi pencapaian, prioritas program serta target waktu yang diinginkan. Pada hakekatnya mengacu pada konsep bahwa peningkatan cardiovascular endurance akan melipat gandakan efek preventif yang dijalaninya. Gagasan model pengembangan jantung-sehat ini memperoleh sambutan positif dari Ketua Terpilih PP PERKI, Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP, sebagaimana disampaikan dalam sambutan pembukaan JCS. Lebih jauh beliau menyampaikan, bahwa model tersebut dapat menjadi acuan bagi kegiatan perki cabang lainnya.
Pada kesempatan lain dikemukakan, bahwa PERKI Jaya sudah menyiapkan infrastruktur berkomunikasi, yakni melalui media online (website) perkijaya.com. Diakuinya belum lancar sekali, mengingat belum semua anggota meregistrasi, nama, alamat, username dll. Karenanya pada kesempatan itu dr. Dolly Kaunang mengimbau sejawatnya agar sesegera mungkin registrasi di media online perkijaya.com. Perki Jaya mengharapkan respons dan dukungan dari semua pihak, bahu-membahu, pegang tangan bersama, melangkah menuju cita-cita meraih “Jakarta Sehat.”
Rekomendasi dari perhimpunan agar lebih baik lagi, menjadi catatan penting demi kemajuan PERKI di masa mendatang. Diantara rekomendasi yang mencerahkan adalah diharapkan lebih mengintensifkan workshop, khusus untuk SpJP dan bagi dokter umum/dokter spesialis bidang lainnya. The Jakarta Cardiovascular Summit (JCS) 2013 bagi panitia dan pengurus, dinilai cukup berhasil. Bahkan telah ditentukan akan bertemu lagi dalam The 3rd JCS 2014 pada 17 -18 Mei 2014 di Ritz Carlton, Jakarta.
Tak henti belajar
Sebagaimana disampaikan oleh Dr. dr. Indriwanto SpJP, Ketua Perki Jaya, dalam sambutan pembukaan, bahwa salah satu kewajiban dokter terhadap diri sendiri ialah senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Panggilan etik ini senantiasa diupayakan terus-menerus karena seperti kata Mahatma Gandhi belajar itu tak mengenal batas waktu. “Hiduplah seolah-olah Anda akan mati besok, belajarlah seolah-olah Anda akan hidup selamanya”.
Tahun ini JCS menyelenggarakan 4 workshops, bertambah dua topik dibandingkan tahun lalu, yakni Acute Heart Failure, Acute Coronary Syndrome, Arrhythmias, dan Anticoagulant. Selain simposia menggelar juga pameran buku, pameran farmasi dan alat kesehatan. Informasi terkini tentang obat dan alat penunjang medik mutakhir dapat diperoleh langsung dari partisipan dalam expo tersebut. Bahkan order pembelian disertai diskon jumbo sangat sayang untuk tidak 'dimampiri' sambil belanja.
Bahkan Perki Jaya dalam rangkaian JCS ini, Minggu malam, 26 Mei 2013, menyelenggarakan Pembinaan Etika untuk menyegarkan anggota akan pentingnya relationship dan integrity dalam menjalankan profesi sebagai dokter jantung. Perki Jaya menghadirkan narasumber Prof. dr. Asikin Hanafiah, SpJP dan Prof. Dr. dr. Herkutanto, SpF, SH.
Kardiologis muda
Tema JCS 2013 ialah “Cardiovascular Emergency: From Learning to Adapting”. Tema ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan penanganan yang bermutu terhadap tingginya kejadian acute cardiovascular event, baik pada dewasa maupun anak. Karena itu selain menyajikan empat simposium bernuansa sindroma koroner akut pada dewasa, juga menyajikan Emergency in Congenital Heart Disease Symposium dan Valvular Emergencies Symposium yang lebih sering terjadi pada usia anak-anak. Simultan dengan simposium ilmiah ini, juga disajikan ilmiah populer bagi masyarakat umum dalam bentuk Seminar Awam dengan judul Menghindari Serangan Jantung.
Mencermati seluruh rangkaian simposium yang berlangsung dua hari itu, ada yang tetap istimewa. Bahwa sebagian besar pembicara didominasi oleh kardiologis muda anggota Perki Jaya. Mereka disandingkan dengan para senior yang memandu sebagai moderator. Perpaduan senior-yunior ini tak semata mengisyaratkan harmoni, lebih dari itu menyiratkan kesuksesan regenerasi di tubuh PERKI, khususnya PERKI Jaya.
Model pengembangan jantung-sehat
Menariknya lagi, JCS 2013 menampilkan plenary session yang di-arrange sedemikian rupa menjadi suatu sarana komunikasi Perki Jaya dalam merespons salah satu tugas dan fungsi organisasi meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular, khususnya dalam wilayah DKI Jakarta.
Sejalan dengan rangkaian kegiatan ilmiah yang lebih bernuansa kuratif, melalui presentasi dari Wakil Ketua Perki Jaya, dr. Dolly RD Kaunang SpJP, SpKP, Perki Jaya menggulirkan sebuah gagasan yang bernuansa preventif-promotif, yakni sebuah Model Pengembangan Jantung-Sehat DKI Jakarta, yang akan disampaikan kepada semua pemangku kepentingan khususnya Gubernur DKI Jakarta.
Lebih jauh dr. Dolly memaparkan tujuan dan strategi pencapaian, prioritas program serta target waktu yang diinginkan. Pada hakekatnya mengacu pada konsep bahwa peningkatan cardiovascular endurance akan melipat gandakan efek preventif yang dijalaninya. Gagasan model pengembangan jantung-sehat ini memperoleh sambutan positif dari Ketua Terpilih PP PERKI, Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP, sebagaimana disampaikan dalam sambutan pembukaan JCS. Lebih jauh beliau menyampaikan, bahwa model tersebut dapat menjadi acuan bagi kegiatan perki cabang lainnya.
Pada kesempatan lain dikemukakan, bahwa PERKI Jaya sudah menyiapkan infrastruktur berkomunikasi, yakni melalui media online (website) perkijaya.com. Diakuinya belum lancar sekali, mengingat belum semua anggota meregistrasi, nama, alamat, username dll. Karenanya pada kesempatan itu dr. Dolly Kaunang mengimbau sejawatnya agar sesegera mungkin registrasi di media online perkijaya.com. Perki Jaya mengharapkan respons dan dukungan dari semua pihak, bahu-membahu, pegang tangan bersama, melangkah menuju cita-cita meraih “Jakarta Sehat.”
Rekomendasi dari perhimpunan agar lebih baik lagi, menjadi catatan penting demi kemajuan PERKI di masa mendatang. Diantara rekomendasi yang mencerahkan adalah diharapkan lebih mengintensifkan workshop, khusus untuk SpJP dan bagi dokter umum/dokter spesialis bidang lainnya. The Jakarta Cardiovascular Summit (JCS) 2013 bagi panitia dan pengurus, dinilai cukup berhasil. Bahkan telah ditentukan akan bertemu lagi dalam The 3rd JCS 2014 pada 17 -18 Mei 2014 di Ritz Carlton, Jakarta.
(Sy)