EECP yang menggunakan panduan elektrokardiogram untuk mengembang kempiskan balon pemijatnya secara non infasif berturutan dari betis menuju pangkal paha pada tekanan supra-sistolik selama diastol dan secara bersamaan mengempiskan balon sekaligus selama sistol. Efek hemodinamik EECP adalah penguatan diastolik dan pelepasan beban sistolik, meningkatkan venous return, menghasilkan peningkatan cardiac output termasuk meningkatkan aliran darah pada berbagai jaringan vaskular, termasuk arteri koroner.
Pengalaman klinik EECP yang terdukomentasi oleh beberapa penelitian skala kecil mengurangi angina dan penggunaan nitratnya, meningkatkan toleransi latihan fisik, bermanfaat bagi efek psiko-sosial dan memperbaiki kualitas hidup, sekaligus meningkatkan waktu latihan yang di induksi oleh segmen ST depresi, dan memperbaiki kelainan perfusi miokard. Pada tahun 1999, Arora dkk melaporkan kegunaan klinik dari EECP sebagai hasil dari penelitian pertama yang menggunakan metode acak, tersamar ganda yang dikenal sebagai MUST-EECP, Multicenter Study of Enhanced External Counter Pulsation. Substudinya memperlihatkan perbaikan yang berarti pada kualitas hidup setelah diikuti selama 12 bulan. Pada Registri pasien internasional (IEPR) dan konsortium EECP klinik, kegunaannya telah dibuktikan pada populasi yang heterogen yang terlihat pada praktek klinik. Lebih jauh lagi pasien dengan respon klinik awal yang diharapkan akan menikmati kegunaan EECP sampai 5 tahun. Perhimpunan Jantung Amerika merekomendasikan EECP begitu juga Ikatan Dokter China sebagai intervensi Kelas IIb intervensi pengobatan angina pektoris refrakter (RAP), sementara itu Perhimpunan Kardiologi Eropa memandang sebagai modalitas yang menarik untuk mengobati RAP dan meminta penelitian klinik lainnya agar lebih membulatkan kesimpulan pada peranannya dalam mengobati RAP.
Walaupun pengalaman berlanjut, mekanisme pasti kegunaan EECP untuk sebagai anti angina yang handal dan efek vasoprotektifnya masih sangat sedikit dimengerti. Meskipun demikian, akhir-akhir ini dalam bidang biologi vaskular memiliki ruang pandang ke dalam tentang kegunaan klinisnya EECP. Kebanyakan studi memusatkan pandangan pada sel endotel vaskular dan hubungannya dengan shear stress akibat EECP pada penyakit atherosklerotik.
Kiernan dkk melaporkan bahwa hematopoetik, justru bukan endotel, sel-sel progenitor secara nyata termobilisasi sebagai respon terhadap terapi EECP dan berhubungan dengan perbaikan klinis. Buschmann melaporkan penelitian Arteriogenesis Network Trial tentang adanya fungsi stimulasi arteriogenesis dalam hubungannya dengan indeks flow kolateral dan fractional reserve flow-nya. Tentu saja fenomena semacam ini secara komplit masih memerlukan studi lanjut tetapi laporan kedua peneliti tersebut memperkuat pendapat bahwa shear stres pada EECP berperanan pada angiogenesis dan atau vaskulogenesis.
Dengan studi literatur yang telah ada, penulis ini menyimpulkan potensi mekanisme yang patut diduga sebagai kegunaan jangka menengah dan panjang EECP dalam lingkup klasik hemodinamik dan pengaruh shear stress akibat EECP menuju peningkatan venous return dan pengosongan sistolik agar terjadi peningkatan cardiac output. Perfusi koroner juga meningkat akibat aliran retrograd diastolik. Adanya beda tekanan pada daerah oklusi, meningkatkan kolateral kapiler, pada sisi lainnya pelepasan growth factor memacu angiogenesis dan arteriogenesis juga mengarah ke pembentukan kolateral kapiler.
Yang menarik dari meningkatnya shear stress adalah merangsang aktifasi neurohormonal sehingga NO meningkat dan menurunkan: BNP, ANP, ET-1, ACE, ANG II, yang kesemuanya itu memperbaiki fungsi endotel, dan akhirnya menurunkan peradangan.
Pada sudut pandang permainan antara vasodilatasi dan angiogenesis, yang menjadi fakta bahwa vasodilatasi berperanan dalam angiogenesis karena berperanannya NO yang memiliki properti vasodilatasi, dipromosi oleh fungsi endotel dan bioavailibiltas NO, yang tercapai karena adanya peningkatan shear stress. Penelitian pada anjing kolateralnya memang meningkat dengan cepat dibanding pada manusia, Tetapi harus diingat bahwa ekstrapolasi hasil penelitian tersebut pada manusia masih harus menjadi pertanyaan. (Yang D, Wu G. Vasculoprotective properties of enhanced external counterpulsation for coronary artery disease: Beyond the hemdinamics. Int J Cardiol (2012), doi: 10.1016/j.ijcard.2012.04.003)
Budhi Setianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar