Skor risiko gagal jantung yang simple dan efektif akan memfasilitasi prevensi primer dan diagnosis dini gagal jantung di praktek umum. Peneliti melakukan pemeriksaan validitas eksternal dari skor risiko gagal jantung yang telah ada, 10 tahun fungsi risiko gagal jantung dan memriksa nilai tambahan dari beberapa penanda biologis termasuk N-terminal pro-brain natriuretic peptide.
Selama 15,5 tahun (210.102 pasien per tahun follow up), 1487 kejadian gagal jantung terdeteksi di antara 13.555 pasien pada studi bietnik kohort Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC). Area dibawah kurva dari data yang dipublikasi studi Framingham (rekalibrasi dari Framingham, Health ABC HF dan skor risiko ARIC) didapatkan 0.610, 0.762 dan 0.797.
Pada pemeriksaan N-terminal pro-brain natriuretic peptide, area di bawah kurva dari skor risiko gagal jantung ARIC meningkat dari 0.773 (95% CI 0.753-0.787) sampai 0.805 (95% CI 0.792-0.820).
Inklusi N-terminal pro-brain natriuretic peptide memperbaiki keseluruhan klasifikasi dari rekalibrasi studi Framingham, Health ABC dan skor risiko studi ARIC sebesar 18%, 12% dan 13%. Sementara itu, cystatin C atau high sensitivity C-reactive protein tidak menambahkan nilai tambah prediksi risiko.
Skor risiko gagal jantung studi ARIC sedikit lebih baik memprediksikan gagal jantung dari pada skor risiko yang ada sebelumnya dalam memprediksi 10 tahun risiko insidens gagal jantung. Dimasukkannya NT-proBNP secara signifikan meningkatkan prediksi risiko gagal jantung.
Sebuah skor risiko yang disederhanakan terbatas pada usia pasien, ras, jenis kelamin, dan NT-proBNP melakukan perbandingan sampai nilai maksimal (AUC = 0,745), dan cocok untuk pelaporan otomatis berdasarkan hasil laboratorium dan rekam medis elektronik. (Circ Heart Fail. 2012; 5: 422-9)
SL Purwo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar