THALIDOMIDE, obat yang memiliki efek anti mual di-larang digunakan untuk ibu hamil karena efek teratogeniknya, kini bermanfaat pada penderita payah jantung. Para peneliti asal Norwegia melalui studi dengan disain tersamar ganda, plasebo-kontrol membuktikan thalidomide menghambat proses remodelling dan memperbaiki fungsi jantung. Lars Gullestad dari Bagian Kardiologi Rikshospitalet dan kawan-kawan meneliti manfaat thalidomide pada 56 pasien payah jantung (NYHA, functional class II-III) dengan fraksi ejeksi < 40% yang telah mendapat obat-obatan standar (diuretik, penghambat enzim konversi angiotensin, penghambat reseptor angiotensin, penghambat beta) dengan dosis optimal
Mereka dirandom dalam dua grup; grup pertama mendapat thalidomide dengan dosis titrasi hingga 200 mg empat kali sehari; grup kedua mendapat plasebo.
Setelah diikuti selama tiga bulan ternyata kelompok thalidomide memperlihatkan peningkatan fraksi ejeksi disertai penurunan volume diastolik akhir .
Bagaimana mungkin thalidomide dapat bermanfaat bagi jantung? Adakah hal itu karena efek antiinflamasi yang dimilikinya sebagaimana diduga sebelumnya?
"Kami tidak mendapatkan bukti bahwa sitokin pro inflamasi menurun dengan terapi obat ini. Tetapi ada beberapa hal yang memungkinkan thalidomide memperbaiki fungsi jantung", tutur Gullestad dkk. "
"Thalidomide menurunkan laju jantung. Reduksi laju jantung ini secara selektif ini memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan iskemia. Efek ini mungkin yang membuat thalidomide memperbaiki fungsi ventrikel kiri melalui penguatan waktu perfusi diastolik dan menurunkan kebutuhan oksigen miokard", tulis Gullestad dkk.
Selain itu, menurut para peneliti, efek immunomodulasi yang dimiliki thalidomide mungkin juga berperan dalam memperbaiki fungsi ventrikel kiri. Mereka yang mendapat thalidomide memperlihatkan penurunan bermakna hitung leuksit total dan neutropil.
"Obat ini juga bermanfaat sebagai stabilisator matrik sehingga proses remodelling akan terhambat", jelas Gullestad dkk.
Yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa perbaikan fraksi ejeksi secara nyata lebih terlihat pada penderita payah jantung jenis IDCM (Idiopathic Dilated Cardiomyopathy) ketimbang payah jantung akibat penyakit arteri koroner (PAK). Beberapa kasus drop out selama terapi thalidomide terjadi pada grup payah jantung PAK yang menyiratkan sejumlah perbedaan toksisitas antara IDCM dan PAK.
Manfaat thalidomide pada payah jantung tampaknya masih memerlukan bukti-bukti lebih lanjut. Hasil observasi awal dari studi ini perlu konfirmasi studi prospektif dengan sampel yang lebih besar serta menjadikan morbiditas dan mortalitas sebagai titik akhir penelitian. Studi mendatang juga perlu secara persis mencoba mendefinisikan dosis optimal serta mekanisme kerja thalidomide.
(Dr. Yahya AF. Kardiovaskuler 126)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar