Aneurisma yang persisten mungkin akan tetap tanpa gejala sampai pada keadaan timbulnya iskemi miokard.
Dilakukanlah studi prevalensi ini, dengan tujuan mengetahui prevalensi aneurisma arteri koroner pada pasien Kawasaki diantara dewasa muda yang menjalani angiografi koroner.
Studi ini mengevaluasi rekam medis dan angiogram koroner dari usia dewasa < 40 tahun yang dilakukan angiografi koroner untuk evaluasi tersangka iskemi miokard pada 4 rumah sakit di San Diego dari tahun 2005 sampai 2009 (n = 261).
Riwayat terkait penyakit Kawasaki dan faktor risiko kardiak dievaluasi berdasarkan rekam medis, angiogram secara independen dievaluasi berdasarkan jenis lesinya, ukurannya, dan lokasi aneurisma serta penyakit arteri koroner, dilakukan oleh dua kardiologis yang tidak mengetahui riwayat pasien sebelumnya.
Pasien-pasien tersebut dievaluasi berdasarkan jumlah faktor risiko, penampilan angiografi dari koroner pasien tersebut dan adanya riwayat penyakit Kawasaki.
Dari 261 pasien dewasa muda yang menjalani angiografi tersebut, ditemukan 16 mengalami aneurisma koroner.
Setelah semua kriteria klinis dihitung didapatkan 5% secara definit mengalami aneurisma (n = 4) atau diduga akibat sekunder dari penyakit Kawasaki (n = 9) sebagai penyebab penyakit koronernya.
Kardiologis seharusnya berhati-hati pada sub kelompok spesial ini, yang mungkin bermanfaat diberikan terapi medis dan strategi manajemen invasif yang berbeda dari strategi yang digunakan sebelumnya untuk pasien penyakit arteri koroner aterosklerotik. (Circulation 2012; 125: 2447-53)
SL Purwo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar