“Perpindahan cairan dari kaki yang terjadi malam hari pada penderita laki-laki dengan gagal jantung menyebabkan peningkatan lingkar leher dan penurunan PCO2, dengan hasil akhir terjadinya OSA dan CSA”
OBSTRUCTIVE sleep apnea (OSA) disebabkan oleh obstruksi berulang saluran nafas bagian atas dan central sleep apnea (CSA) terjadi akibat pengurangan intermiten PCO2 yang terjadi pada pusat pernafasan di bawah ambang apnea.Dibandingkan populasi umum, OSA dan CSA lebih sering terjadi pada pasien-pasien dengan gagal jantung (HF), dimana akan meningkatkan angka mortalitas mereka.
Pasien dengan HF dapat terjadi OSA, CSA maupun keduanya, yang mana dapat beralih dari satu gangguan tidur apnea ke tipe yang lain, begitu juga sebaliknya.
Dapat dilihat bahwa gangguan tidur ini berhubungan satu dengan yang lain, sehingga dapat dicari kesamaan patogenesisnya.
Dilakukanlah studi oleh Yumino dkk., yang menganalisis perpindahan cairan dari kaki yang terjadi malam hari dapat meningkatkan lingkar leher dengan hasil akhir penyempitan dan peningkatan kolaps faring.
Perpindahan cairan dari kaki ke leher inilah yang meningkatkan obstruksi faring berulang, mungkin saja terjadi pada pasien HF, dikarenakan pada dasarnya pasien tersebut terjadi retensi cairan di kaki, patogenesis ini dapat dimengerti pada kejadian OSA.
CSA terjadi pada pasien HF karena stimulasi iritasi reseptor di paru akibat dari kongesti paru, nilai PCO2 berkebalikan dengan tekanan baji paru. Pada kondisi ini, terjadi peningkatan ventilasi yang menyebabkan PCO2 di bawah ambang apnea.
Studi ini menggunakan 57 pasien HF (EF =< 45%), dihitung perubahan volume cairan pada kaki dan lingkar leher sebelum dan sesudah pemeriksaan polisomnografi, juga dilakukan pengukuran PCO2 transkutan selama tindakan polisomnografi. Pasien dibagi dalam kelompok dominan obstruksi (=> 50% obstruksi apnea dan hipopnea) dan dominan sentral (> 50% kejadian sentral). Pasien dengan OSA mendapatkan CPAP (continuous positive airway pressure), sementara CSA tidak.
Pada kelompok dominan obstruksi terjadi hubungan yang terbalik antara perubahan volume cairan kaki dengan lingkar leher pada malam hari (r = - 0,780, p < 0,001) dan index apnea-hipopnea (r = - 0,881, p < 0,001) tetapi tidak terjadi pada nilai PCO2. Kelompok dominan sentral memperlihatkan penurunan volume cairan kaki malam hari yang dihubungkan secara terbalik dengan index apnea-hipopnea (r = -0,919, p < 0,001) dan perubahan lingkar leher malam hari (r = - 0,569, p < 0,009).
CPAP dapat menurunkan kejadian OSA yang dihubungkan dengan pencegahan terjadinya peningkatan lingkar leher malam hari (p < 0,001).
Temuan studi ini menunjukkan bahwa perpindahan cairan anggota gerak bawah yang terjadi pada malam hari sebagi konsep pathogenesis yang menyatukan kejadia OSA, CSA, ataupun keduanya pada pasien HF.
(Circulation 2010; 121: 1598-1605)
SL Purwo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar